Pages

Kamis, 30 Juni 2016

Cara Berpuasa Nabi Muhammad SAW

Cara Berpuasa Rasulullah SAW - Ramadhan adalah bulan yang amat istimewa. Bulan diturunkannya Al-Qur’an. Bulan dibukanya pintu surga dan ditutupnya pintu neraka, serta dibelenggunya syetan. Bulan dilipat-gandakannya pahala amal baik. Bulan dihapusnya dosa-dosa yang telah lalu. Bulan turunnya malam Lailatul Qodar. Demikian banyaknya keutamaan dan keistimewaan bulan ramadhan, maka raihlah keutamaan secara sempurna dengan melaksanakan ibadah puasa ramadhan sesuai Cara Berpuasa Nabi Muhammad SAW.

Hadits dari Ubadah bin As-Shamit, bahwa Rasulullah memberikan khutbah singkat dalam rangka menyambut bulan Ramadhan :

“Ramadhan telah datang kepada kalian, bulan yang penuh berkah, pada bulan itu Allah memberikan naungan-Nya kepada kalian. Dia turunkan rahmat-Nya, Dia hapuskan kesalahan-kesalahan dan Dia kabulkan doa. Pada bulan itu Allah akan melihat kalian berpacu melakukan kebaikan. Para malaikat berbangga dengan kalian dan perlihatkan kebaikan diri kalian kepada Allah. Sesungguhnya yang celaka, adalah orang yang pada bulan itu tidak mendapat rahmat Allah SWT” (Hr. Thabrani)

Pengertian Puasa
Secara bahasa, puasa bermakna “ menahan diri “. Sedangkan menurut istilah syara’ adalah menahan diri  dari segala sesuatu yang membatalkan mulai dari terbit fajar hingga matahari terbenam, karena semata untuk menunaikan perintah Allah SWT, dengan disertai niat dan syarat tertentu.

Puasa Ramadhan dilaksanakan berdasarkan firman Allah dalam surah Al-Baqarah ayat :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (١٨٣)

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

Dalam hadits, Nabi Muhammad SAW juga menegaskan bahwa Islam dibangun dengan lima pondasi, yang kelima adalah berpuasa pada bulan ramadhan.

بُنِي الْإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ اَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ, وَإِقَامِ الصَّلاَةِ, وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ, وَحَجِّ الْبَيْتِ, وَصَوْمِ رَمَضَانَ. (رواه البُخَارى ومسلم و احمد).

Lima pondasi tersebut adalah : (1) bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan Muhammad SAW adalah utusan Allah, (2) mengerjakan Shalat, (3) mengeluarkan Zakat, (4) melaksanakan Haji, dan (5) berpuasa pada bulan Ramadhan.

Puasa Ramadhan dimulai dengan :
1) Melihat hilal (bulan) ramadhan setelah terbenam matahari pada akhir bulan sya’ban (tanggal 29).
2) Penetepan syar’i berdasarkan keterangan 2 orang saksi yang telah melihat bulan.
3) Penetapan awal ramadhan menggunakan hisab. Yaitu apabila bulan tidak terlihat maka bulan Sya’ban digenapkan menjadi 30 hari.

Adapun syarat sah dalam melaksanakannya adalah :
(1) Islam, (2) Mumayyiz, dapat membedakan mana yang baik dan buruk, (3) Suci dari haid dan nifas


A. Niat Berpuasa

Sebelum melaksanakan puasa, kita wajib berniat terlebih dahulu. Puasa kita niatkan sebelum terbit fajar, berdasarkan hadits Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam

مَنْ لَمْ يُجْمَعِ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلاَ صِيَامَ لَهُ

“Barangsiapa yang tidak niat untuk melakukan puasa sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya”

Khusus untuk puasa yang sunnah, kita boleh berniat puasa setelah fajar terbit apabila sebelumnya kita belum makan. Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam pernah datang ke ‘Aisyah pada selain bulan Ramadhan, kemudian beliau bersabda:
“Apakah engkau punya santapan siang? Maka jika tidak ada aku akan berpuasa” (HR. Muslim).

B. Waktu Berpuasa

Puasa dimulai dari terbitnya fajar hingga hilangnya siang dengan datangnya malam, dengan kata lain hilangnya bundaran matahari di ufuk.


وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ اْلأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ اْلأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْ


Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam (Al-Baqarah: 187)

C. Hal-hal yang membatalkan puasa

1. Makan dan Minum
Makan atau minum di siang hari sewaktu puasa, maka puasa kita batal. Kecuali jika kita lupa kalau sedang puasa, maka makan dan minum tersebut tidaklah membatalkan puasa. Kita bisa melanjutkan puasa kita secara sempurna.

Dalilnya adalah hadits Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam,

(( مَنْ نَسِيَ وَهُوَ صَائِمّ، فَأَكَلَ أَوْ شَرِبَ، فَلْيَتِمْ صَوْمَهُ. فَإِنَّمَا أَطْعَمَهُ اللهُ وَسَقَاهُ))
“Jika seseorang lupa ketika ia berpuasa, lalu dia makan dan minum, maka hendaklah menyempurnakan puasanya, karena sesungguhnya Allah yang memberinya makan dan minum.” (HR. Al-Bukhori dan Muslim).

2. Muntah dengan Sengaja
Muntah dengan sengaja dapat membatalkan puasa. Dalilnya adalah hadits Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam:

مَنْ ذَرَعَهُ قَيْءٌ وَهُوَ صَائِمٌ فَلَيْسَ عَلَيْهِ قَضَاءٌ وَإِنِ اسْتَقَاءَ فَلْيَقَضِ

“Barangsiapa yang terpaksa muntah, maka tidak wajib baginya untuk mengqadha (mengganti) puasanya, dan barangsiapa muntah dengan sengaja, maka wajib baginya mengqadha puasanya”.

Sebenarnya ada beberapa hal lain yang bisa membatalkan puasa. Insya Allah kalian bisa mempelajarinya ketika kalian beranjak dewasa.

D. Sunnah Puasa

1) Makan Sahur dan mengakhirkan waktu makan sahur.
Disunahkan untuk mengakhirkan makan sahur sesaat menjelang tibanya waktu subuh. Dari Anas bin Malik ra :

“Kami makan sahur bersama Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam kemudian beliau shalat” Aku tanyakan (kata Anas), “Berapa lama jarak antara adzan dan sahur?” Zaid menjawab, “Kira-kira 50 ayat membaca Al-Qur’an” (HR. Bukhari dan Muslim)

Makan sahur yang diperintahkan oleh Rasulullah SAW memiliki beberapa hikmah, antara lain:

Pembeda antara puasa kita dengan puasanya Ahul Kitab (orang Yahudi dan Nashrani):
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

فَصْلُ مَا بَيْنَ صِيَامِنَا وَصِيَامِ أَهْلِ الْكِتَابِ، أكْلَةُ السَّحَرِ

“Pembeda antara puasa kita dengan puasanya ahli kitab adalah makan sahur” (HR. Muslim)

Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

تَسَحَّرُوْا فَإِنَّ فِي السُّحُوْرِ بَرَكَةً

“Makan sahurlah kalian karena dalam sahur ada barakah” (HR. Al-Bukhori dan Muslim).

E. Akhlaq Orang Berpuasa

Selain menjaga mulut kita dari makan dan minum, ketika berpuasa kita juga harus menjaga mulut dari berkata-kata kotor, keji dan dusta. Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّوْرِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلّهِ حَاجَةٌ أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan melakukannya, maka Allah Azza wa Jalla tidaklah butuh atas perbuatannya meninggalkan makan dan minum” (HR. Al-Bukhori)

 لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ اْلأَكْلِ وَالشَّرَبِ إِنَّمَا الصَّيَامَ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ فَإِنْ سَابَكَ أَحَدٌ اَوْجَهِلَ عَلَيْكَ فَقُلْ إِنِّي صَائِمٌ , إِنِّي صَائِمٌ 

“Puasa bukanlah dari makan, minum (semata), tetapi puasa itu menahan diri dari perbuatan sia-sia dan keji. Jika ada orang yang mencelamu atau tidak mengetahui perkaramu, maka, katakanlah: Aku sedang puasa, aku sedang puasa”

Oleh karena itu, jagalah lisanmu dari berkata-kata yang kotor, keji dan dusta agar puasamu tidak sia-sia, sebagaimana sabda Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam : “Berapa banyak orang yang puasa, bagian dari puasanya hanyalah lapar dan haus (semata)”

F. Hal-hal yang Dibolehkan Ketika Puasa

1. Bersiwak
Kalian tahu siwak kan? Siwak itu kayu berukuran kecil yang dipergunakan untuk membersihkan gigi. Ketika sedang berpuasa, kita boleh mempergunakannya untuk membersihkan gigi kita, terutama ketika akan sholat. Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda

لَوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي َلأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوِاكِ عِنْدَ كُلَّ صَلاَةٍ
“Seandainya tidak memberatkan umatku, niscaya aku suruh mereka untuk bersiwak setiap kali akan sholat” (HR. Al-Bukhori dan Muslim).

2. Berkumur dan Istinsyaq (Memasukkan Air ke dalam Hidung ketika Berwudhu)
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kita untuk bersungguh-sungguh di dalam melakukan istinsyaq. Namun beliau melarang untuk berlebih-lebihan apabila sedang berpuasa. Beliau bersabda, “Bersungguh-sungguhlah dalam beristinsyaq kecuali dalam keadaan puasa”
وَبَالِغْ فِي اْلإِسْتِنْشَاقِ إِلاَّ أَنْ تَكُوْنَ صَائِماً 

3. Mengguyurkan Air ke Atas Kepala karena Panas atau Haus
Apabila kita merasa kepanasan atau haus, maka kita diperbolehkan untuk mengguyurkan air ke kepala kita. Dalilnya adalah hadits,

كَانَ رَسُوْلُ اللهِ e يَصُبُّ الْمَاءَ عَلَى رَأْسِهِ وَهُوَ صَائِمٌ مِنَ الْعَطْشِ أَوْ مِنَ الْحَرِّ

“Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam mengguyurkan air ke kepalanya dalam keadaan puasa karena haus atau kepanasan”

G. Berbuka Puasa

Dianjurkan untuk menyegerakan berbuka puasa. Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

(( لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوْا الْفِطْرَ ))


“Senantiasa manusia berada di dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka puasa” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Berbukalah dengan Buah Kurma
Pada saat berbuka, disunnahkan untuk membatalkan puasa kita dengan kurma, baik yang basah maupun yang kering. Namun apabila tidak ada, maka kita berbuka dengan air sebagaimana kebiasaan Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam. Anas bin Malik ra. pernah bercerita,

كاَنَ يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ رُطَبَاتٍ فَعَلَى تَمَرَاتٍ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ حَسَى حَسَوَاتٍ مِنَ مَاءٍ

“Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam berbuka dengan kurma basah (ruthob) sebelum sholat. Apabila tidak ada yang basah, maka beliau berbuka dengan kurma kering (tamr). Jika tidak ada juga, maka beliau minum dengan satu tegukan air”

Sedangkan aktifitas Rasulullah di 10 hari terakhir ramadhan terangkum dalam artikel : Rasulullah di 10 Terakhir Ramadhan. Demikianlah beberapa Tata Cara Berpuasa Rasulullah SAW. Semoga bermanfaat, amin.

Jangan lupa untuk mempersiapkan diri beribadah dengan sungguh-sungguh di malam Lailatul Qadar, yang menurut Imam Ghazali bahwa Lailatul Qadar terjadi pada malam-malam ganjil di 10 terahhir ramadhan. serta berdoa pada Waktu Istijabah Berdoa di Bulan Ramadhan.

1 komentar:

  1. Menangkan Jutaan Rupiah dan Dapatkan Jackpot Hingga Puluhan Juta Dengan Bermain di www(.)SmsQQ(.)com

    Kelebihan dari Agen Judi Online SmsQQ :
    -Situs Aman dan Terpercaya.
    - Minimal Deposit Hanya Rp.10.000
    - Proses Setor Dana & Tarik Dana Akan Diproses Dengan Cepat (Jika Tidak Ada Gangguan).
    - Bonus Turnover 0.3%-0.5% (Disetiap Harinya)
    - Bonus Refferal 20% (Seumur Hidup)
    -Pelayanan Ramah dan Sopan.Customer Service Online 24 Jam.
    - 4 Bank Lokal Tersedia : BCA-MANDIRI-BNI-BRI

    8 Permainan Dalam 1 ID :
    Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar66

    Info Lebih Lanjut Hubungi Kami di :
    BBM: 2AD05265
    WA: +855968010699
    Skype: smsqqcom@gmail.com

    BalasHapus