This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Pages

Sabtu, 30 Juli 2016

Cara Menanam Biji Kalengkeng Yang Benar

Cara Menanam Biji Kalengkeng atau Cara Menyemai Biji Kalengkeng dapat dilakukan dengan cara vegetatif dan generatif. Perbanyakan vegetatif contohnya adalah stek dan cangkok, sedangkan generatif adalah dengan biji. Perbanyakan generatif ini bertujuan untuk menyiapkan batang bawah bukan untuk ditanam langsung karena perbanyakan dengan cara ini mempunyai segregasi (penyimpangan sifat dengan induk) yang tinggi. Tata cara  perbanyakan secara generatif (biji) harus diketahui terlebih dahulu agar tidak terjadi kegagalan, adapun tata caranya adalah sebagai berikut :

Persiapan media dan tempat persemaian Biji Kalengkeng
Sebelum biji lengkeng disemai harus disiapkan media terlebih dahulu. Media yang bisa digunakan adalah tanah topsoil pegunungan yang bertekstur pasir atau biasa disebut dengan pasir ladekan, atau juga bisa menggunakan media tanah dicampur pasir dan pupuk organik. Media yang dipilih yang mudah didapat disekitar kita. Setelah media sudah tersedia kemudian dimasukkan ke tempat persemaian. Tempat yang digunakan adalah bak persemaian atau bisa langsung di polybag.


Gambar 1. Bak persemaian yang sudah terisi pasir ladekan

Persiapan Biji Kalengkeng
Biji yang digunakan berasal dari buah yang sudah masak dan bukan dari hasil penyimpanan di almari pendingin. Setelah buah dikupas kemudian diambil bijinya dan dibersihkan dengan air. Biji lengkeng termasuk rekalsitran sehingga tidak bisa sisimpan terlalu lama dan harus segera ditanam. Biji yang sudah bersih dikeringanginkan dan dikelompokkan berdasarkan keseragaman biji. Setelah kering angin kemudian disterilkan menggunakan larutan klorox 5 % selama 10-15 menit, hal ini bertujuan agar biji yang akan ditanam tidak terkontaminasi bakteri atau jamur.

Persemaian Biji Kalengkeng
Biji yang sudah steril siap ditanam di bak persemaian. Sebelum tanam, tanah ladekan dalam bak dilubangi tegak lurus dengan kedalaman 2-3 cm dan jarak tanam antar biji 2-3 cm. Kemudian biji dimasukkan kedalam lubang dan ditutupi dengan tanah. Setelah itu bak persemaian dinaungi menggunakan plastik agar udara lebih lembab sehingga biji lebih cepat berkecambah.


Gambar 2. Biji yang sudah disemaikan

Dikarenakan biji lengkeng termasuk rekalsitran sehingga tidak memiliki masa dorman sehingga biji lengkeng yang sudah disemai akan segera tumbuh, berdasarkan pengamatan 5-7 hari setelah tanam biji sudah berkecambah.

 Gambar 3. Biji lengkeng yang mulai berkecambah

Transplanting Biji Kalengkeng
Biji yang sudah tumbuh di bak persemaian selama tiga sampai empat bulan siap dipindahkan ke polybag. Cara transplanting adalah dengan mencabut benih kemudian akarnya di rendam dalam lumpur selama 15 menit. Perendaman dalam lumpur berfungsi agar benih tidak stres di polybag baru dan akar tanaman terfiksasi oleh bakteri yang bermanfaat bagi perakaran yang bersumber dari lumpur. Pemeliharaan selama dipolybag adalah pemupukan 2 minggu sekali berselang-seling antara urea dan NPK dengan dosis 2 gr/liter, pengendalian gulma secara mekanis, dan pengendalian hama ketika terserang dengan penyemprotan insektisida.



Oleh: Buyung Al Fanshuri
Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
sumber : http://balitjestro.litbang.pertanian.go.id/

Jumat, 29 Juli 2016

Cara Mudah Menanam Buah Strawberry

Cara Menanam Strawberry sebenarnya tidak sulit tapi dibutuhkan ketekunan. Strawberry adalah tanaman jenis buahan yang sudah lama dikenal di beberapa benua. Tidak hanya para remaja, anak-anak bahkan orang dewasa juga menyukainya. Selain dapat disajikan dalam keadaan segar, sobat mungkin juga sering menemukan produk olahan dengan rasa strawberry. Hal ini menunjukkan bahwa buah ini adalah salah satu produk pertanian yang sangat digemari masyarakat.

Buah strawberry berwarna hijau keputihan ketika sedang berkembang, dan pada kebanyakan spesies berubah menjadi merah ketika masak. Namanya berasal dari bahasa Inggris kuno streawberige yang merupakan gabungan dari streawatau "straw" dan berige atau "berry". (sumber: Wikipedia)

Petunjuk Semai strawberry:
1. Penyemaian sebaiknya menggunakan toples/tupperware/wadah plastik berwarna putih/hitam, jangan yang berwarna!! Cuci bersih jangan sampai tidak ada bekas minyak atau bekas makanan lain.
2. Letakkan 2 lapis atau lebih tumpukan tisu didalam wadah tersebut dan basahi dengan air mineral. Cukup basah saja, jangan sampai tergenang. Mengapa air mineral? Karena air sumur/ledeng banyak mengandung zat yang menghambat pertumbuhan benih.
3. Tabur benih diatas tisu, pastikan tidak ada benih yang menempel satu sama lain. Beri jarak untuk akar yang akan tumbuh.
4. Tutup wadah tersebut dan simpan ditempat sejuk yang TIDAK terkena panas matahari.
5. Kontrol wadah 3-4 hari sekali dan pastikan tisu tetap basah dan lembab.
6. Benih strawberry/blueberry/berry jenis lain normalnya membutuhkan waktu 2 minggu untuk berkecambah. Mohon diingat bahwa kecepatan kecambah masing-masing benih berbeda.
7. Jika bibit/benih yang berkecambah, tunggu hingga panjang akar mencapai 5mm-1cm sebelum dipindahkan ke media tanam.


Petunjuk dan tips tanam selanjutnya:
1. Wadah tanam sementara dapat menggunakan gelas plastik/potongan botol. Pastikan air tidak dapat menggenang di wadah tanam
2. Gunakan media tanah gembur berkompos dan sedikit berpasir. Dapat juga menggunakan cocopeat yang dicampur tanah, perbandingan 1:1
3. Buat lubang kecil di media tanam, kedalaman 5mm-1cm dan pindahkan bibit dengan menggunakan bantuan alat seperti pinset/tusuk gigi. JANGAN menggunakan jari secara langsung!!
4. Bibit sebaiknya terkubur dengan lapisan tipis diatasnya. Jangan terlalu tebal.
5. Siram wadah tanam secukupnya, jangan terlalu banyak air karena akan membuat bibit menjadi busuk.
6. Tutup wadah tanam dengan plastik bening, lalu diikat karet, beri lubang kecil 1-2 buah di plastik tersebut untuk sirkulasi udara. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kelembaban media tanam sehingga tidak harus disiram rutin.
7. Simpan wadah tanam di dalam ruangan dekat dengan jendela yang agak hangat, jangan ditempat yang panas. Sangat perlu untuk diletakkan di tempat yang hangat dulu sebelum bisa terkena sinar matahari langsung, terlebih bagi Anda yang tinggal di dataran rendah. 
8. Anakan strawberry boleh dipindah ke luar ruangan/outdoor jika sudah memiliki 6 daun, tetapi sebaiknya jangan terkena matahari langsung dulu. Ini dimaksudkan agar tanaman belajar adaptasi untuk berada di tempat panas. 
9. Jika sudah cukup besar / memiliki 8 daun, pindahkan ke wadah tanam permanen (dapat berupa polybag atau pot).


Cara menanam Strawberry: Pot
Siapkan wadah tahan cuaca lebar 18-inch dapat menampung 10 sampai 12 tanaman; dua wadah dapat mengakomodasi 25 tandan tanaman biasanya ada yang jual. Pilih wadah yang dangkal, kedalaman 10 inci akan sangat baik.

Cara menanam Strawberry: Tanah
Stroberi menuntut drainase yang baik, jika tidak mahkotanya dapat membusuk akibat tanah yang terlalu basah. Mereka juga memiliki permintaan gizi yang sangat tinggi, bagaimanapun, memberi mereka media tumbuh yang kaya akan nutrisi dengan pencampuran 3 bagian ringan, pot campuran gembur dengan 1 bagian kompos.

Cahaya
Tempatkan wadah di mana mereka menerima setidaknya 8 jam sinar matahari langsung dalam sehari. Lokasinya terang dan berangin untuk membantu menggagalkan penyakit jamur.

Air
Karena akar dangkal mereka, stroberi harus disiram secara teratur. Jangan biarkan tanaman menjadi stress atau kekeringan.

Pemangkasan
Stroberi juga mengeluarkan cabang dan ranting, yang mengalihkan energi yang seharusnya digunakan untuk berbuah. Kecuali mereka ingin menyebarkan tanaman baru, melakukan pemangkasan cabang baru sangat perlu dilakukan secara rutin.

Pupuk
Terapkan pupuk rendah nitrogen di awal musim semi, akhir musim semi, dan musim panas.


Sumber : www.bukalapak.com


Rabu, 20 Juli 2016

Cara Mudah Mengganti Favicon Blogger

Widget dan Favicon adalah elemen sederhana yang ada pada blog. Meski saat ini sudah banyak tersedia template blog gratis dengan fitur widget cukup lengkap dengan tata letak bervariatif. Tetapi, memiliki icon website blog sesuai selera hati adalah sebuah sesuatu yang menyenangkan. Silahkan mencoba.

Cara Memasang Favicon Blogger

Salah satu hal kecil yang bisa dilakukan untuk membuat blog sobat sedikit lebih keren adalah dengan mengganti Favicon di blog sobat. Apa itu Favicon?

Favicon adalah singkatan dari Favorite Icon yaitu sebuah gambar icon yang muncul pada address bar suatu website. Favicon bisa disebut juga sebagai shortcut icon, website icon, URL icon, atau bookmark icon.


Secara default jika sobat membuat blog di blogger, blog sobat akan memiliki favicon berupa logo “Blogger”
Nah agar blog sobat terlihat lebih unik sobat bisa mengganti favicon tersebut dengan favicon milik sobat sendiri.

Berikut adalah caranya:
#1. Pertama sobat harus menyiapkan terlebih dahulu sebuah gambar persegidengan ukuran tidak lebih dari 100KB. Format gambar bisa apa saja, .JPG, .PNG, atau .ICO.

Sobat bisa membuat gambar tersebut secara manual menggunakan software seperti photoshop atau GIMP. Selain itu bisa juga menggunakan Favicon Generator.

#2. Jika gambarnya sudah siap, sekarang login ke blogger.com > Masuk ke menu “Tata Letak” > Klik “Edit” pada bagian Favicon:


#3. Klik “Choose File” dan pilih gambar favicon yang sudah sobat buat.


#4. Setelah itu tinggal klik tombol “Simpan
Setelah sobat berhasil memasang favicon di blog, kemungkinan saat sobat cek blog sobat, faviconnya masih tetap berupa logo blogger. Hal tersebut wajar karena pengaruh Cache browser. Silakan sobat bisa hapus cache browser untuk melihat perubahan favicon.

Untuk sobat yang masih kesulitan dalam menulis artikel blog, baca tips dan trik yang ada pada artikel : Cara Menulis Artikel SEO Friendly dan Cara Artikel Blog Tampil di Halaman Pertama Google. 

Cara mengganti Judul Blog dengan Logo

Hal lainnya yang bisa dilakukan supaya blog sobat tambah keren adalah dengan mengganti judul blog dengan sebuah logo. Berikut adalah langkah-langkah cara mengganti judul blog sobat dengan gambar logo:

#1. Pertama sobat harus membuat terlebih dahulu sebuah logo untuk dijadikan sebagai judul blog.
#2. Login dulu ke dasbor blog sobat.
#3. Setelah itu masuk ke menu “Tata Letak
#4. Klik “Edit” pada bagian Judul Blog


#5. Selanjutnya tinggal ikuti petunjuk sesuai gambar di bawah ini:
·         Pilih file gambar logo di komputer sobat
·         Pilih “Selain judul dan keterangan
·         Klik “Simpan


Begitulah kira-kira cara mengganti judul blog dengan gambar logo. Sangat simple dan nggak pakai ribet.

Agar tampilan blog menjadi lebih keren dan bersahabat dengan mesin pencari google, maka carilah template blog yang SEO Friendly. Sedang cara mengganti template blognya, baca artikel Cara MenggantiBlog Responsive Design dan Cara Mengganti Template Blog SEO Friendly.

Cara Memasang Widget / Gadget Blog

Widget atau Gadget merupakan sebuah konten di dalam blog selain postingan dari blog itu sendiri. Widget ini biasanya terletak di bagian sidebar blog.



Widget di dalam blog bisa dipasang, dihapus, dan juga dipindah-pindah sesuai keingingan. Selain itu widget ini sifatnya opsional. Artinya nggak harus dipasang di blog. Jadi sobat bisa membuat blog tanpa memasang widget sama sekali.

Berikut ini adalah langkah-langkah untuk memasang widget atau gadget di blogger:
#1. Pertama pastinya login dulu ke dasbor blog sobat
#2. Setelah login, masuk ke menu “Tata Letak
#3. Nah di sini sobat bisa menambah widget dengan mengklik “Tambahkan Gadget


 #4. Di blogger.com sudah disediakan beberapa gadget yang siap untuk dipasang. Tentunya sobat nggak wajib untuk memasang semuanya. Cukup pilih widget yang benar-benar dibutuhkan.



Widget apa saja yang perlu dipasang?

Kebanyakan blogger pemula biasanya terlalu berlebihan dalam mamasang widget di blogger. banyak yang menganggap kalau semakin banyak widget yang terpasang di blog maka blognya akan semakin keren. Padahal kenyataan sebenernya adalah sebalikanya.

Semakin sedikit widget yang terpasang di blog maka akan semakin bagus. Alasannya karena jika memasang terlalu banyak widget akan membuat bingung pengunjung, selain itu juga akan membuat loading blog semakin lama.

Berikut ini adalah beberapa widget rekomendasi yang sebaiknya dipasang di blog:
·         Widget Entri Populer
·         Widget Label
·         Widget Arsip
·         Widget Profil

Selain widget-widget tersebut, ada satu lagi widget yang cukup sering digunakan di blogger, yaitu widget HTML/JavaScript.

Fungsi widget ini untuk menambahkan widget menggunakan kode HTML dan juga JavaScript. Umumnya digunakan untuk memasang widget pihak ketiga (widget bukan dari blogger.com) dan juga untuk memasang banner iklan.

Sumber : http://sugeng.id/tutorial-blogger/

Uwais Al Qarni Penghuni Langit

Uwais al-Qarni adalah penghuni langit. Demikian sabda Nabi SAW. Ia adalah seorang pemuda yang mampu membaktikan dirinya untuk kebaikan orang tua. Syaikhul Jihad Abdullah Azzam mengatakan, “Belum dikatakan berbuat baik kepada Islam, orang yang belum berbuat baik dan berbakti kepada kedua orang tuanya”.

Di Yaman, tinggallah seorang pemuda bernama Uwais Al Qarni yang berpenyakit sopak. Karena penyakit itu tubuhnya menjadi belang-belang. Walaupun cacat tapi ia adalah pemuda yang saleh dan sangat berbakti kepada ibunya, seorang perempuan wanita tua yang lumpuh. Uwais senantiasa merawat dan memenuhi semua permintaan ibunya. Hanya satu permintaan yang sulit ia kabulkan.

“Anakku, mungkin Ibu tak lama lagi akan bersamamu. Ikhtiarkan agar ibu dapat mengerjakan haji,” pinta sang ibu.

Mendengar ucapan sang ibu, Uwais termenung. Perjalanan ke Mekkah sangatlah jauh, melewati padang tandus yang panas. Orang-orang biasanya menggunakan unta dan membawa banyak perbekalan. Lantas bagaimana hal itu dilakukan Uwais yang sangat miskin dan tidak memiliki kendaraan?

Uwais terus berpikir mencari jalan keluar. Kemudian, dibelilah seekor anak lembu, kira-kira untuk apa anak lembu itu? Tidak mungkin pergi haji naik lembu. Uwais membuatkan kandang di puncak bukit. Setiap pagi ia bolak-balik menggendong anak lembu itu naik turun bukit. “Uwais gila... Uwais gila..” kata orang-orang yang melihat tingkah laku Uwais. Ya, banyak orang yang menganggap aneh apa yang dilakukannya tersebut.

Tak pernah ada hari yang terlewatkan ia menggendong lembu naik-turun bukit. Makin hari anak lembu itu makin besar, dan makin besar pula tenaga yang diperlukan Uwais. Tetapi karena latihan tiap hari, anak lembu yang membesar itu tak terasa lagi.

Setelah 8 bulan berlalu, sampailah pada musim haji. Lembu Uwais telah mencapai 100 kilogram, begitu juga otot Uwais yang makin kuat. Ia menjadi bertenaga untuk mengangkat barang. Tahukah sekarang orang-orang, apa maksud Uwais menggendong lembu setiap hari? Ternyata ia sedang latihan untuk menggendong ibunya.

Uwais menggendong Ibunya berjalan kaki dari Yaman ke Makkah! Subhanallah, alangkah besar cinta Uwais pada ibunya itu. Ia rela menempuh perjalanan jauh dan sulit, demi memenuhi keinginan ibunya.

Uwais berjalan tegap menggendong ibunya wukuf di Ka’bah. Ibunya terharu dan bercucuran air mata telah melihat Baitullah. Di hadapan Ka’bah, ibu dan anak itu berdoa.

“Ya Allah, ampuni semua dosa ibu,” kata Uwais. “Bagaimana dengan dosamu?” tanya sang Ibu keheranan.
Uwais menjawab, “Dengan terampuninya dosa ibu, maka ibu akan masuk surga. Cukuplah ridha dari ibu yang akan membawaku ke surga.”

Itulah keinginan Uwais yang tulus dan penuh cinta. Allah subhanahu wata’ala pun memberikan karunia untuknya. Uwais seketika itu juga sembuh dari penyakit sopaknya. Hanya tertinggal bulatan putih ditengkuknya. Tahukah kalian apa hikmah dari bulatan disisakan di tengkuknya Uwais tersebut? Ituah tanda untuk Umar bin Khaththab dan Ali bin Abi Thalib, dua sahabat Rasulullah untuk mengenali Uwais.

Beliau berdua sengaja mencari di sekitar Ka’bah karena Rasulullah berpesan, “Di zaman kamu nanti akan lahir seorang manusia yang doanya sangat makbul. Kalian berdua, pergilah cari dia. Dia akan datang dari arah Yaman, dia dibesarkan di Yaman.”

“Sesungguhnya Allah mengharamkan atas kamu durhaka pada ibu dan menolak kewajiban, dan meminta yang bukan haknya, dan membunuh anak hidup-hidup, dan Allah, membenci padamu banyak bicara, dan banyak bertanya, demikian pula memboroskan harta (menghamburkan kekayaan).” (HR Bukhari dan Muslim)

Uwais Al Qarni pergi ke Madinah

Setelah menempuh perjalanan jauh, akhirnya Uwais Al Qarni sampai juga di kota Madinah. Segera ia mencari rumah Nabi Muhammad. Setelah ia menemukan rumah Nabi, diketuknya pintu rumah itu sambil mengucapkan salam, keluarlah seseorang seraya membalas salamnya. Segera saja Uwais Al Qarni menyakan Nabi yang ingin dijumpainya. Namun ternyata Nabi tidak berada di rumahnya, beliau sedang berada di medan pertempuran. Uwais Al Qarni hanya dapat bertemu dengan Siti Aisyah r.a., istri Nabi. Betapa kecewanya hati Uwais. Dari jauh ia datang untuk berjumpa langsung dengan Nabi, tetapi Nabi tidak dapat dijumpainya.

Dalam hati Uwais Al Qarni bergejolak perasaan ingin menunggu kedatangan Nabi dari medan perang. Tapi kapankah Nabi pulang? Sedangkan masih terniang di telinganya pesan ibunya yang sudah tua dan sakit-sakitan itu,agar ia cepat pulang ke Yaman, “Engkau harus lepas pulang.”

Akhirnya, karena ketaatanya kepada ibunya, pesan ibunya mengalahkan suara hati dan kemauannya untuk menunggu dan berjumpa dengan Nabi. Karena hal itu tidak mungkin, Uwais Al Qarni dengan terpaksa pamit kepada Siti Aisyah r.a., untuk segera pulang kembali ke Yaman, dia hanya menitipkan salamnya untuk Nabi. Setelah itu, Uwais pun segera berangkat pulang mengayunkan lengkahnya dengan perasaan amat sedih dan terharu.

Peperangan telah usai dan Nabi pulang menuju Madinah. Sesampainya di rumah, Nabi menanyakan kepada Siti Aisyah r.a., tentang orang yang mencarinya. Nabi mengatakan bahwa Uwais anak yang taat kepada orang ibunya, adalah penghuni langit. Mendengar perkataan Nabi, Siti Aisyah r.a. dan para sahabat tertegun. Menurut keterangan Siti Aisyah r.a. memang benar ada yang mencari Nabi dan segera pulang ke Yaman, karena ibunya sudah tua dan sakit-sakitan sehingga ia tidak dapat meninggalkan ibunya terlalu lama. Nabi Muhammad melanjutkan keterangannya tentang Uwais Al Qarni, penghuni langit itu, kepada sahabatnya, “Kalau kalian ingin berjumpa dengan dia, perhatikanlah ia mempunyai tanda putih di tengah telapak tangannya.”

Sesudah itu Nabi memandang kepada Ali bin Abi Thalib dan Umar bin Khaththab seraya berkata, “Suatu ketika apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah doa dan istighfarnya, dia adalah penghuni langit, bukan orang bumi.”

Waktu terus berganti, dan Nabi kemudian wafat. Kekhalifahan Abu Bakar pun telah digantikan pula oleh Umar bin Khaththab. suatu ketika Khalifah Umar teringat akan sabda Nabi tentang Uwais Al Qarni, penghuni langit. Beliau segera mengingatkan kembali sabda Nabi itu kepada sahabat Ali bin Abi Thalib. Sejak saat itu setiap ada kafilah yang datang dari Yaman, Khalifah Umar dan Ali bin Abi Thalib selalu menanyakan tentang Uwais Al Qarni, si fakir yang tak punya apa-apa itu. yang kerjanya hanya menggembalakan domba dan unta setiap hari? Mengapa Khalifah Umar dan sahabat Nabi, Ali bin Abi Thalib selalu menanyakan dia?

Rombongan kafilah dari Yaman menuju Syam silih berganti, membawa barang dagangan mereka. Suatu ketika, Uwais Al Qarni turut bersama mereka. Rombongan kafilah itu pun tiba di kota Madinah. Melihat ada rombongan kafilah yang baru datang dari Yaman, segera Khalifah Umar dan Ali bin Abi Thalib mendatangi mereka dan menanyakan apakah Uwais Al Qarni turut bersama mereka. Rombongan kafilah itu mengatakan bahwa Uwais ada bersama mereka, dia sedang menjaga unta-unta mereka di perbatasan kota. Mendengar jawaban itu, Khalifah Umar dan Ali bin Abi Thalib segera pergi menjumpai Uwais Al Qarni.

Sesampainya di kemah tempat Uwais berada, Khalifah Umar dan Ali bin Abi Thalib memberi salam. Tapi rupanya Uwais sedang salat. Setelah mengakhiri salatnya dengan salam, Uwais menjawab salam Khalifah Umar dan Ali bin Abi Thalib sambil mendekati kedua sahabat Nabi tersebut dan mengulurkan tangannya untuk bersalaman. Sewaktu berjabatan, Khalifah dengan segera membalikan telapak tangan Uwais, seperti yang pernah dikatakan Nabi. Memang benar! Tampaklah tanda putihdi telapak tangan Uwais Al Qarni.

Wajah Uwais nampak bercahaya. Benarlah seperti sabda Nabi. Bahwa ia adalah penghuni langit. Khalifah Umar dan Ali bin Abi Thalib menanyakan namanya, dan dijawab, “Abdullah”. Mendengar jawaban Uwais, mereka tertawa dan mengatakan, “Kami juga Abdullah, yakni hamba Allah. Tapi siapakah namamu yang sebenarnya?” Uwais kemudian berkata, “Nama saya Uwais Al Qarni”.

Dalam pembicaraan mereka, diketahuilah bahwa ibu Uwais telah meninggal dunia. Itulah sebabnya, ia baru dapat turut bersama rombongan kafilah dagang saat itu. akhirnya Khalifah Umar dan Ali bin Abi Thalib memohon agar Uwais membacakan doa dan Istighfar untuk mereka. Uwais enggan dan dia berkata kepada Khalifah, “Saya lah yang harus meminta do’a pada kalian”.

Mendengar perkataan Uwais, “Khalifah berkata, “Kami datang kesini untuk mohon doa dan istighfar dari Anda”. Seperti dikatakan Rasulullah sebelum wafatnya. Karena desakan kedua sahabat ini, Uwais Al Qarni akhirnya mengangkat tangan, berdoa dan membacakan istighfar. Setelah itu Khalifah Umar berjanji untuk menyumbangkan uang negara dari Baitul Mal kepada Uwais untuk jaminan hidupnya. Segera saja Uwais menampik dengan berkata, “Hamba mohon supaya hari ini saja hamba diketahui orang. Untuk hari-hari selanjutnya, biarlah hamba yang fakir ini tidak diketahui orang lagi.”

Fenomena ketika Uwais Al Qarni Wafat

Beberapa tahun kemudian, Uwais Al Qarni berpulang ke rahmatullah. Anehnya, pada saat dia akan di mandikan, tiba-tiba sudah banyak orang yang ingin berebutan ingin memandikannya. Dan ketika di bawa ke tempat pembaringan untuk dikafani, di sana pun sudah ada orang-orang yang sudah menunggu untuk mengafaninya. Demikian pula ketika orang pergi hendak menggali kuburannya, di sana ternyata sudah ada orang-orang yang menggali kuburnya hingga selesai. Ketika usungan dibawa ke pekuburannya, luar biasa banyaknya orang yang berebutan untuk menusungnya.  

Meninggalnya Uwais Al Qarni telah menggemparkan masyarakat kota Yaman. Banyak terjadi hal-hal yang amat mengherankan. Sedemikian banyaknya orang yang tak kenal berdatangan untuk mengurus jenazah dan pemakamannya, padahal Uwais Al Qarni adalah seorang yang fakir yang tidak dihiraukan orang. Sejak ia dimandikan sampai ketika jenazahnya hendak diturunkan ke dalam kubur, di situ selalu ada orang-orang yang telah siap melaksanakannya terlebih dahulu.

Penduduk kota Yaman tercengang. Mereka saling bertanya-tanya, “Siapakah sebenarnya engkau Wahai Uwais Al Qarni? Bukankah Uwais yang kita kenal, hanyalah seorang fakir, yang tak memiliki apa-apa, yang kerjanya sehari-hari hanyalah sebagai pengembala domba dan unta? Tapi, ketika hari wafatnya, engkau menggemparkan penduduk Yaman dengan hadirnya manusia-manusia asing yang tidak pernah kami kenal.mereka datang dalam jumlah sedemikian banyaknya. Agaknya mereka adalah para malaikat yang diturunkan ke bumi, hanya untuk mengurus jenazah dan pemakamannya.”

Berita meninggalnya Uwais Al Qarni dan keanehan-keanehan yang terjadi ketika wafatnya telah tersebar kemana-mana. Baru saat itulah penduduk Yaman mengetahuinya, siapa sebenarnya Uwais Al Qarni. Selama ini tidak ada orang yang mengetahui siapa sebenarnya Uwais Al Qarni disebabkan permintaan Uwais Al Qarni sendiri kepada Khalifah Umar dan Ali bin Abi Thalib agar merahasiakan tentang dia. Barulah di hari wafatnya mereka mendengar sebagaimana yang telah di sabdakan oleh Nabi, bahwa Uwais Al Qarni adalah penghuni langit.

Begitulah Uwais Al Qarni, sosok yang sangat berbakti kepada orang tua, dan itu sesuai dengan sabda Rasulullah ketika beliau ditanya tentang peranan kedua orang tua. Beliau menjawab, “Mereka adalah (yang menyebabkan) surgamu atau nerakamu.” (HR Ibnu Majah).


M. Haromain,
Alumnus Pondok Pesantren Lirboyo Kediri;
Berdomisili di Pondok Pesantren Nurun ala Nur Bogangan Utara Wonosobo
Sumber : www.nu.or.id

Minggu, 17 Juli 2016

Berbagai Keutamaan dan Fadilah Bismillah

Keutamaan dan Fadilah Bismillah – Bismillah adalah bacaan singkat yang sangat mudah diucapkan, akan tetapi memiliki keutamaan dan fadilah yang luar biasa. Ali bin Abi Thalib ra mengatakan bahwa tak akan mampu manusia untuk menguasai makna terkandung di dalamnya. Dalam huruf “ba” dalam kata Bismillah, teramat banyak maknanya. Hingga tak akan cukup 40 unta untuk membawa penjelasan akan makna huruf “ba” tersebut.

Dari Anas bin Malik, Nabi SAW bersabda, “Andaikata pepohonan dijadikan pena dan lautan dijadikan tinta, lalu dikumpulkan semua jin, manusia dan Malaikat untuk membuat buku dan menulis arti Bismillaahir rahmaanir rahiim selama sejuta tahun, mereka tidak akan sanggup mengartikannya walau hanya satu persepuluh darinya.”

Keutamaan Bismillah

Ada banyak riwayat tentang khasiat dan keutamaan Bismillah ini, antara lain :
Bahwasanya Rasulullah SAW  bersabda, “Jibril apabila datang kepadaku, yang pertama diberikannya kepadaku ialah Bismillaahir rahmaanir rahiim.” (Darulquthni dan Ibnu Umar ra)

Rasulullah SAW bersabda, “Ismullahil-A’zham ialah Allah. Apakah engkau tidak melihat bahwasanya pada semua bacaan Al-Qur’an dimulai dengan Bismillaahir rahmaanir rahiim sebelum menyebut nama-nama Allah yang lain.” (Imam Bukhari dari Jabir)

Bersabda juga Nabi SAW, “Ketika turunnya Bismillaahir rahmaanir rahiim, bergembiralah penduduk langit dari bangsa Malaikat, bergoncanglah ‘Arasy karena turunnya. Turut serta bersamanya 1000 Malaikat. Dan bertambahlah iman para Malaikat. Dan tunduklah segala jin dan bergetar segala planet. Gemetar segala sendi-sendi karena turunnya.”

Dari Abu Na’im dan Ibn Sunni dari Siti Aisyah ra, “Ketika turun Bismillaahir rahmaanir rahiim, mengucap tasbihlah gunung-gunung hingga para penduduk Mekah dan sekitarnya dapat mendengar. Lalu mereka berkata: “Rupanya Muhammad yang menyihir gunung-gunung itu.” Kemudian Allah bangkitkan awan hingga meneduhkan penduduk Mekah.”

Sabda Rasulullah SAW, “Barangsiapa membaca Bismillaahir rahmaanir rahiim dengan penuh yakin, akan bertasbihlah gunung-gunung. Hanya saja ia tidak dapat mendengarnya.”

Dikisahkan di dalam Kitab Khozinatul-Asror bahwasanya Allah Ta’ala  mempunyai 3000, nama yang mana 1000 nama hanya diketahui oleh para Nabi-Nabi Allah, 300 nama disebutkan di dalam Kitab Taurat, 300 nama disebutkan di dalam kitab Injil, 300 nama disebutkan di dalam Kitab Zabur, 99 nama disebutkan di dalam Al-Qur’anul Kariim, sedang 1 berada di sisi Allah.

Adapun makna dari keseluruhan 3000 nama ini terhimpun di dalam 3 nama-nama Allah iaitu Allah, Arrahmaan dan Arrahiim yang termaktub pula di dalam kalimat Bismillaahir rahmaanir rahiim. Maka, barangsiapa mengajarkan dan mengucapkan Bismillaahir rahmaanir rahiim, ia bagaikan menyebutkan keseluruhan 3000 nama-nama Allah.

Adapun sesungguhnya kalimat Bismillaahir rahmaanir rahiim itu ada sembilan belas huruf dan Malaikat-Malaikat penjaga neraka itu juga ada sembilan belas. Maka, barangsiapa membaca Bismillaahir rahmaanir rahiim dengan penuh ikhlas dan yakin kepada Allah, niscaya terhindarlah dia daripada siksaan Malaikat Zabbaniah

Fadilah Bismillah

Rasulullah SAW bersabda: ”Barangsiapa mengucapkan Bismillaahir rahmaanir rahiim dan laa haula walaquwwata illaa billaahil aliyyil adzhiim, Allah lepaskan dia dari 70 pintu bala dan kesukaran, dukacita dan kesakitan.”

Dari al-Waqii dan atas-Tsa’labi dari Ibnu Mas’ud ra, “Barangsiapa ingin dipelihara oleh Allah dari siksaan Neraka Zabbaniah yang sembilan belas, maka hendaklah dia mengucapkan Bismillaahir rahmaanir rahiim. Karena Allah menjadikan tiap-tiap huruf Bismillah itu sebagai perisai.”

Dari ad-Dailami dari Ibnu Mas’ud r.a., bersabda Rasulullah SAW, “Barangsiapa membaca Bismillaahir rahmaanir rahiim, dituliskan baginya tiap-tiap huruf 4000 kebajikan, dihapuskan darinya 4000 keburukan dan diangkat dia 4000 derajat.”

Nabi Muhammad SAW juga bersabda, “Jin itu suka memakai barang-barang kepunyaan manusia dan pakaian mereka. Oleh itu, barangsiapa mengambil atau menaruh pakaian, ucapkanlah Bismillaahir rahmaanir rahiim.”

Bersabda Rasulullah SAW, “Ada suatu kaum yang datang pada hari kiamat nanti dengan mengucapkan Bismillaahir rahmaanir rahiim. Lebih berat kebajikan mereka dari keburukan mereka. Lalu berkata umat-umat yang lain: “Alangkah beratnya timbangan amal kebajikan mereka.”

Ternyata yang menjadi sebab mereka demikian adalah mereka sentiasa memulai segala pembicaraan mereka dengan Bismillahir rahmaanir rahiim. Karena ia adalah Isim Allah Yang Maha Agung. Jika sekiranya diletakkan langit dan bumi serta segala isinya ke atas neraca timbangan, niscaya beratlah lagi kalimat Bismillaahir rahmaanir rahiim.”

Di riwayatkan didalam Tafsir Al-Kabir dari Abi Hurairah r.a, Nabi SAW bersabda, “Apabila engkau berwudhu, ucapkanlah Bismillaahir rahmaanir rahiim karena Malaikat penjagamu tidak akan berhenti menuliskan kebajikan bagimu sehingga engkau selesai. Dan, apabila engkau ingin bersatu dengan isterimu, ucapkanlah Bismillaahir rahmaanir rahiim karena sesungguhnya Malaikat penjagamu akan menuliskan kebajikan bagimu hingga selesai engkau mandi janabah. Jika dari persetubuhan itu lahir seorang anak, akan dituliskan bagimu kebajikan menurut bilangan nafasnya dan bilangan anak-cucunya hingga tidak dikecualikan walau seorangpun.”

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَا وُضُوءَ لِمَنْ لَمْ يَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى عَلَيْه

“Tidak ada wudhu bagi orang yang tidak menyebut nama Allah (membaca basmalah).” (HR. Abu Daud 101 dan dishahihkan al-Albani)

Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas r.a. telah bersabda Rasulullah SAW, “Barangsiapa di antara kamu apabila ia akan bersetubuh dengan isterinya, lalu dia mengucapkan Bismillaahir rahmaanir rahiim dan berdoa, “Ya Allah, jauhkanlah syaitan daripada kami dan jauhkanlah syaitan itu daripada apa yang Engkau kurniakan untuk kami”, maka jika Allah takdirkan dari persetubuhan itu lahir seorang anak, tidak akan dapat syaitan membahayakannya untuk selama-lamanya.”

Dan juga diriwayatkan bahwasanya Nabi SAW bersabda: “Tidaklah salah seorang masuk kedalam rumahnya kecuali diikuti oleh syetan, apabila dia masuk kedalam rumahnya dengan mengucap ‘Bismillahir rahmanir rahim’ maka syetan berkata: Tidak ada celah masuk untukku dirumah ini”.

Dan apabila dia hendak makan lalu mengucap ‘Bismillahir rahmanir rahim’, syetan berkata: Tidak ada makanan untukku ditempat ini. Dan apabila dia hendak minum mengucap ‘Bismillahir rahmanir rahim’ syetan berkata: “Tidak ada minuman untukku ditempat ini”

Dan jika dia hendak berbaring mengucap ‘Bismillahir rahmanir rahim’, syetan berkata: “Tidak ada pembaringan untukku ditempat ini”.

Akan tetapi jika dia tidak membaca ‘Bismillahir rahmanir rahim’ ketika masuk rumah maka syetan akan ikut masuk bersamanya, jika dia tidak membacanya ketika hendak makan maka syetan ikut makan bersamanya, jika dia tidak membacanya ketika hendak minum maka syetan mendahului meletakkan mulutnya pada gelas itu, dan apabila dia hendak bersetubuh dengan isterinya tanpa membaca ‘Bismillah’, maka syetan ikut bersetubuh dengannya, sehingga lahirlah anak-anak yang kurang ajar, sebagian ada yang buta, sebagian cacat, sebagian timpang/pincang, sebagian fasiq, dan sebagian lagi kafir, dan lain sebagainya”.

Dari shahabat Umayyah bin Makhsyi ra, ia menceritakan tentang seseorang yang sedang makan dan Nabi SAW sedang duduk disekitarnya. Namun orang tadi lupa belum membaca basmalah hingga tidak tersisa kecuali sesuap saja. Ketika ia hendak memasukkan makanan tersebut kedalam mulutnya ia baru membaca: "Dengan menyebut nama Allah di awal dan diakhirnya". Melihat hal itu Nabi SAW tertawa, seraya berkata: "Setan itu senantiasa ikut makan bersamanya, hingga ketika ia membaca basmalah maka dimuntahkan apa yang ada dalam perut setan tersebut." (HR. Abu Dawud no. 3276)

Dari hudzaifah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ الشَّيْطَانَ لَيَسْتَحِلُّ الطَّعَامَ الَّذِى لَمْ يُذْكَرِ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ

“Sesungguhnya setan dibolehkan makan makanan yang tidak dibacakan nama Allah ketika hendak dimakan.”(HR. Abu Daud no. 3766 dan dishahihkan al-Albani)

Dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَأْتِىَ أَهْلَهُ قَالَ: “بِاسْمِ اللَّهِ، اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا“، فَإِنَّهُ إِنْ يُقَدَّرْ بَيْنَهُمَا وَلَدٌ فِى ذَلِكَ لَمْ يَضُرَّهُ شَيْطَانٌ أَبَدًا

“Jika salah seorang dari kalian (suami) ketika ingin menggauli istrinya, dan dia membaca doa: ‘Dengan (menyebut) nama Allah, …dst’, kemudian jika Allah menakdirkan (lahirnya) anak dari hubungan intim tersebut, maka setan tidak akan bisa mencelakakan anak tersebut selamanya.” (HR. Bukhari no.141 dan Muslim no.1434)

Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ، فَذَكَرَ اللهَ عِنْدَ دُخُولِهِ وَعِنْدَ طَعَامِهِ، قَالَ الشَّيْطَانُ: لَا مَبِيتَ لَكُمْ، وَلَا عَشَاءَ، وَإِذَا دَخَلَ، فَلَمْ يَذْكُرِ اللهَ عِنْدَ دُخُولِهِ، قَالَ الشَّيْطَانُ: أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ، وَإِذَا لَمْ يَذْكُرِ اللهَ عِنْدَ طَعَامِهِ، قَالَ: أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ وَالْعَشَاءَ

“Jika seseorang masuk rumahnya dan dia mengingat nama Allah ketika masuk dan ketika makan, maka setan akan berteriak: ‘Tidak ada tempat menginap bagi kalian dan tidak ada makan malam.’ Namun jika dia tidak mengingat Allah ketika masuk maka setan mengatakan, ‘Kalian mendapatkan tempat menginap’ dan jika dia tidak mengingat nama Allah ketika makan maka setan mengundang temannya, ‘Kalian mendapat jatah menginap dan makan malam’.” (HR. Muslim)

Itulah beberapa khasiat, Fadilah dan Keutamaan Bismillah yang begitu luar biasa. Mudah dan ringan diucapkan, tapi memiliki makna yang luar biasa. 
Sebuah rangkuman, semoga bermanfaat dan mampu mengamalkan, amin.

Rabu, 13 Juli 2016

Makna Sesungguhnya Halal Bihalal

Halal Bihalal seakan telah menjadi tradisi bagi masyarakat Islam di Indonesia. Setiap kali selesai menjalani ibadah puasa ramadhan dan memasuki Hari Raya Idul Fitri, antar sesama muslim saling meminta maaf atas kemungkinan adanya kesalahan terhadap sesama. Tradisi ini kemudian berkembang dengan nama “Halal Bihalal”. Bagaimanakah sebenarnya Halal Bihalal tersebut.

Makna Idul Fitri
Idul Fitri memiliki arti kembali kepada kesucian, atau kembali ke asal kejadian. Idul Fitri diambil dari bahasa Arab, yaitu fithrah, berarti suci. Kelahiran seorang manusia, dalam pandangan Islam, tidak dibebani oleh dosa apapun. Kelahiran seorang anak, diibaratkan seperti secarik kertas putih. Orang tuanyalah yang kelak akan mengarahkan kertas putih kepribadiannya.

Dalam perjalanan hidupnya, manusia senantiasa tidak bisa luput dari dosa, termasuk kesalahan terhadap sesamanya. Seorang manusia dapat memiliki rasa permusuhan, pertikaian, dan saling menyakiti. Karena itu, perlu upaya mengembalikan kembali pada kondisi sebagaimana asalnya. Idul Fitri merupakan momen penting untuk saling memaafkan, baik secara individu maupun kelompok. Itulah makna Idul Fitri.

Budaya saling memaafkan ini lebih populer disebut dengan halal bihalal. Hal ini adalah refleksi dari ajaran Islam yang menekankan sikap persaudaraan, persatuan, dan saling memberi kasih sayang.


Arti Halal Bihalal
Salah satu tradisi yang dimiliki oleh Ummat Islam di Indonesia, setelah Hari Raya Idul Fitri, adalah ber-Halal Bihalal. Halal Bihalal diartikan sebagai saling maaf-memaafkan setelah menunaikan ibadah puasa Ramadhan. Dalam Ensiklopedi Indonesia, 1978, menyebutkan bahwa Halal bi Halal berasal dari Bahasa Arab sebagai pengganti dari istilah silaturrahmi. Sebagian kalangan yang enggan menamainya dengan istilah Halal bi Halal, dikarenakan istilah itu secara gramatika Bahasa Arab tidak ada.

Bahkan ada juga kalangan yang menentang kegiatan ini apabila isinya adalah kegiatan saling memafkan, dengan alasan bahwa mengkhususkan maaf hanya pada Hari Raya Idul Fitri itu tidak dibenarkan secara syari'at. Namun demikian, semuanya menyadari bahwa tujuan Halal bi Halal adalah mengharmoniskan hubungan kekerabatan.

Secara bahasa, halal bihalal adalah kata majemuk yang berarti halal dengan halal atau sama-sama halal. Tapi kata majemuk ini tidak dikenal dalam kamus-kamus bahasa Arab maupun oleh orang Arab sendiri.

Masyarakat Arab di Makkah dan Madinah justru biasa mendengar para jamaah haji Indonesia –dengan keterbatasan kemampuan bahasa Arab mereka- bertanya ‘halal?’ saat bertransaksi di pasar-pasar dan pusat perbelanjaan.

Kata majemuk ini tampaknya memang ‘made in Indonesia’. Kata halal bihalal justru diserap oleh Bahasa Indonesia dan diartikan sebagai “hal maaf-memaafkan setelah menunaikan ibadah puasa Ramadhan”.
Dilihat secara etimologis Bahasa Arab, istilah Halal bi Halal tidaklah patut disalahkan. Meskipun istilah ini tidak di kenal di dunia Arab. Dalam ilmu Bahasa Arab sering dijumpai teori izhmâr (sisipan spekulatif pada kalimat). Setidaknya ada dua cara agar istilah Halal bi Halal ini benar secara bahasa dengan pendekatan teori tersebut.

Pertama Halal bi Halal menjadi: thalabu halâl bi tharîqin halâl; mencari kehalalan dengan cara yang halal. Yang kedua, halâl "yujza'u" bi halâl; kehalalan dibalas dengan kehalalan, ini hampir sepadan dengan redaksi ayat al-Qur'an saat berbicara hukum qishâs "anna al-nafsa bi al-nafsi, wa al-'aina bi al-'aini”; sesungguhnya jiwa dibalas dengan jiwa dan mata dibalas dengan mata" (QS. Al-Maidah: 45). Dalam redaksi ayat tersebut, mufasir biasanya memahaminya dengan teori izhmâr, menjadi: anna al-nafsa "tuqtalu" bi al-nafsi, wa al-'aina "tufqa'u" bi al-'aini. Hanya bedanya kalau Halal bi Halal berbicara dalam konteks positif, sedangkan redaksi ayat tersebut dalam konteks negatif.

M. Qurasih dalam bukunya yang berjudul Membumikan Al Qur an memberikan penjelasan mengenai pengertian dan makna yang terkadung dalam Halal bihalal. Menurutnya halal bihalal mengandung tiga arti :

Pertama, makna Halal Bihalal dilihat dari segi kebahasaan. Kata halal bihalal berasal dari kata halla atau halal yang bisa berarti menyelesaikan persoalan atau problem, meluruskan benang kusut, mencairkan air yang keruh, dan melepaskan ikatan yang membelenggu.

Dengan adanya acara halal bihalal diharapkan hubungan yang selama ini keruh dan kusut dapat segera diurai dan dijernihkan. Halal bihalal bermakna untuk merekontruksi relasi kemanusiaan yang lebih sejuk dan menentramkan.

Kedua, makna halal bihalal menurut tinjauan hukum. Kata halal digunakan sebagai lawan dari kata haram dan makruh. Dengan pengertian ini maka halal bihalal mengandung arti kekinian setiap orang yang berhalal bihalal untuk membebaskan diri dari perbuatan yang haram dan makruh, atau membebaskan diri dari perbuatan dosa.

Tidaklah tepat jika dalam acara halal bihalal digunakan sebagai ajang saling menggunjing, memfitnah, atau perbuatan mubazir (izraf-berlebih-lebihan)

Ketiga, arti halal bihalal jika dilihat dari Al- Qur an pengertian dan maknanya dapat kita jumpai dalam beberapa ayat dalam Al-Qur an di antaranya dalam (QS. 2: 168, QS. 8: 69, QS. 5: 88, QS. 16: 114), kata halal bihalal selalu dirangkaikan dengan kata thayyib (halalan thayyiba) yang berarti yang halal lagi menyenangkan.

Dengan pendekatan Qur’ani, maka yang dimaksudkan dengan halal bihalal adalah terbangunnya komitmen bersama untuk selalu melakukan yang baik dan bermafaat serta menyenangkan semua pihak.

Dengan demikian, ketiga pengertian yang dikandung dalam kata halal bihalal bisa digunakan untuk menjelaskan pesan yang dikandung oleh tradisi tersebut. Dalam konteks ini halal bihalal merupakan media yang paling efektif untuk merajut kembali hubungan yang membeku dengan cara saling memaafkan dan menyadari kekhilafan masing-masing.

Sangatlah tepat pada acara halal bihalal semua orang mengucapkan mohon maaf lahir batin. Bisa jadi setelah lahiriah semua orang bisa memaafkan namun secara batiniah tidak tertutup kemungkinan masih tersisa dendam, rasa sakit hati. Orang yang seperti ini biasanya secara lahir telah memaafkan dengan ditandai dengan berjabat tangan, namun secara batin belum memaafkan sepenuhnya.

Di dalam acara halal bihalal juga dibangun komitmen bersama untuk melepaskan diri dari segala perbuatan yang haram, untuk selanjutnya menanamkan niat untuk melakukan hal-hal yang baik dan bermanfaat bagi orang lain.

Setelah menyadari hakikat halal bihalal yang penuh pesan-pesan moral sosial religius tersebut, maka selanjutnya halal bihalal bisa dimanfaatkan sebagai ajang komunikasi produktif antar berbagai komponen bangsa.

Suasana halalbihalal yang penuh dengan nuansa reigius, kekeluargaan dan keterbukaan membuat semua orang yang hadir tidak memiliki beban psikolgis tertentu. Pada saat itulah komunikasi sehat bisa terbangun dengan baik. Pada gilirannya muncul keinginan untuk saling membantu dan saling membesarkan.

Kekurangan Halal Bihalal
(1) Mengakhirkan permintaan maaf hingga datangnya Idul Fitri. Idealnya, ketika kita melakukan kesalahan atau kezhaliman pada orang lain, maka harus sesegera mungkin untuk meminta maaf, karena belum tentu kita akan hidup sampai Idul Fitri.

 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ كَانَتْ عِنْدَهُ مَظْلِمَةٌ لِأَخِيهِ فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهَا؛ فَإِنَّهُ لَيْسَ ثَمَّ دِينَارٌ وَلا دِرْهَمٌ مِنْ قَبْلِ أَنْ يُؤْخَذَ لِأَخِيهِ مِنْ حَسَنَاتِهِ، فَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ أَخِيهِ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ 

Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: “Barang siapa melakukan kezhaliman kepada saudaranya, hendaklah meminta dihalalkan (dimaafkan) darinya; karena di sana (akhirat) tidak ada lagi perhitungan dinar dan dirham, sebelum kebaikannya diberikan kepada saudaranya, dan jika ia tidak punya kebaikan lagi, maka keburukan saudaranya itu akan diambil dan diberikan kepadanya”. (HR.Bukhari nomor 6.169).

(2) Ikhtilath (campur baur lawan jenis) yang bisa membawa ke maksiat yang lain, seperti pandangan haram dan zina. Karenanya, Nabi –shallallah ‘alaih wasallam- melarangnya, seperti dalam hadits Abu Usaid berikut:

 عَنْ أَبِى أُسَيْدٍ الأَنْصَارِىِّ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ وَهُوَ خَارِجٌ مِنَ الْمَسْجِدِ فَاخْتَلَطَ الرِّجَالُ مَعَ النِّسَاءِ فِى الطَّرِيقِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لِلنِّسَاءِ « اسْتَأْخِرْنَ فَإِنَّهُ لَيْسَ لَكُنَّ أَنْ تَحْقُقْنَ الطَّرِيقَ عَلَيْكُنَّ بِحَافَاتِ الطَّرِيقِ ». فَكَانَتِ الْمَرْأَةُ تَلْتَصِقُ بِالْجِدَارِ حَتَّى إِنَّ ثَوْبَهَا لَيَتَعَلَّقُ بِالْجِدَارِ مِنْ لُصُوقِهَا بِهِ      

Dari Abu Usaid al-Anshari ia mendengar Rasulullah saw. berkata saat keluar dari masjid dan kaum pria bercampur baur dengan kaum wanita di jalan. Maka beliau mengatakan kepada para wanita: “Mundurlah kalian, kalian tidak berhak berjalan di tengah jalan, berjalanlah di pinggirnya.” Maka para wanita melekat ke dinding, sehingga baju mereka menempel di dinding, saking lekatnya mereka kepadanya”. [HR. Abu Dawud no. 5272, dihukumi hasan oleh al-Albani].

(3) Berjabat tangan dengan lawan jenis yang bukan mahram, yang dapat menimbulkan fitnah dan syahwat. Hal ini banyak diremehkan oleh sebagian orang dalam halal bihalal.

    عن مَعْقِل بن يَسَارٍ يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:”لأَنْ يُطْعَنَ فِي رَأْسِ أَحَدِكُمْ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لا تَحِلُّ لَهُ” 

Dari Ma’qil bin Yasar ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Sungguh jika seorang di antara kalian ditusuk kepalanya dengan jarum dari besi, itu lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya”  HR. Ath-Thabrani.

                      ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚ  

"Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. Aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”


Taqabalallahu minna wa minkum, semoga bermanfaat, amin.